Ditulis Oleh: Sri Indah Susanty, S.Pd.Gr.
Pagi ini tidak seperti biasanya, Abang Anaz uring uringan ke sekolah. Banyak sekali alasan yang Abang ungkapkan ketika Bunda membujuknya untuk ke sekolah.
Abang menceritakan dari awal kejadiannya bahwa ada teman Abang yang selalu memandang rendah teman lainnya ketika mereka main bola, hanya teman yang itu-itu saja yang diajak, sedangkan yang lainnya dilarang main.
“Ketika orang lain jahat sama kita, apakah kita harus memperlakukan orang lain dengan perlakuan yang sama juga Bang?” tanya Bunda.
“Tidak, Bun.”
“Kita harus tetap memperlakukan orang lain dengan sopan, walaupun kita tidak diperlakukan seperti itu. Ketika Abang atau teman Abang dilarang untuk ikut main bola, Abang bisa mencoba main yang lain, jangan memaksakan keinginan Abang yang nantinya akan menimbulkan perkelahian,” nasihat Bunda sambil mengusap kepala Abang Anaz.
Anaz mencoba menerapkan apa yang sudah Bunda ajarkan bahwa sabar itu membawa berkah.
Senyuman di bibir Bunda tidak pernah hilang karena Abang Anaz ternyata bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya di sekolah. Sekarang Abang Anaz selalu bersemangat ke sekolah. ***
Cerpen yang bermanfaat